Aku tahu, jika kepercayaan seseorang itu diibaratkan seperti sebuah piring yang sudah pecah. Karena ketika sudah pecah, ia akan hancur dan tak bisa kembali lagi seperti semula.
Tanpa disadari, hingga detik dimana aku menuliskan ini. Aku diibaratkan seperti seseorang yang terjebak. Karena bertahan atau pergi, dua-duanya terasa menyakitkan bagiku.Aku sadar, tidak seharusnya aku bertahan, karena aku sudah terlalu sering mengecewakanmu. Tetapi, aku terlalu egois jika aku meninggalkanmu, karena perasaanku masih untukmu.
Ya, rasa sayangku masih untukmu.
Hai, kamu..
Mungkin saat ini, jarak memang telah memisahkan kita.
Mungkin saat ini, ego memang telah mengendalikan kita. Tetapi, jika dengan pergi dan menghilang dariku bisa membuatmu tenang dan bahagia, silahkan lakukan itu.
1 hal yang harus kamu tahu. Selayaknya bumi yang selalu menunggu pancaran cahaya dari matahari. Aku pun masih tetap di sini, setia menunggumu dan masih dengan perasaan yang sama.
Mungkin saat ini, jarak memang telah memisahkan kita.
Mungkin saat ini, ego memang telah mengendalikan kita. Tetapi, jika dengan pergi dan menghilang dariku bisa membuatmu tenang dan bahagia, silahkan lakukan itu.
1 hal yang harus kamu tahu. Selayaknya bumi yang selalu menunggu pancaran cahaya dari matahari. Aku pun masih tetap di sini, setia menunggumu dan masih dengan perasaan yang sama.
Please, don't leave me. Percayalah, tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan posisimu.
Terkadang, mempertahankan itu perlu. Bukan karena sudah terlanjur lama, bukan, tetapi karena ruang untuk seseorang yang sudah tulus mencintai dan menyayangi orang lain, tidak akan pernah bisa tergantikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar