Selasa, 21 Mei 2024

Ulay Series 3 - Kehilangan Cinta Pertama

Katanya, cinta pertama seorang anak perempuan itu ialah ayahnya. Yaps gua setuju akan pernyataan ini. Seperti judul di series ini "kehilangan cinta pertama", gua kehilangan bokap gua saat kelas 6 SD. Untuk kalian yang anak bontot, pasti paham kan bagaimana rasanya ketika lagi di manja-manja sama bokap, minta ini-itu diturutin, selalu dibela tapi tiba-tiba ditinggal pergi untuk selamanya. Sedih dan terpuruk, 2 kata yang sangat menggambarkan kondisi gua kala itu. Masa yang harusnya masih bisa gua habiskan untuk bermain, tapi telah direnggut oleh semesta. Bagaimana tidak ? karena setelah bokap gua meninggal, kondisi ekonomi keluarga gua menurun drastis. Abang gua sekolah dibiayain sama saudara, gua sekolah dibiayain sama kakak gua sedangkan kakak gua juga harus mikirin yang lain, otomatis gua juga harus putar otak dong mikirin gimana caranya supaya ga sampai putus sekolah dan bisa lanjut ke jenjang yang lebih tinggi (untuk ini nanti bakalan gua ceritain di series berikutnya ya).

Bokap gua meninggal karena sakit syaraf kejepit dan apa ya gua lupa wkwk intinya beliau hanya bisa berbaring di tempat tidur selama 8 bulan. Kalian tahu ? saat lebaran idul fitri sebenarnya seperti ada sebuah harapan untuk beliau sembuh karena beliau sudah bisa berdiri lama untuk menyambut dan bersalam-salaman dengan tetangga, beliau bisa bergerak bebas, nafsu makannya meningkat. Namun, tepat di siang menjelang sore kondisi tubuh beliau justru turun drastis. Masih terekam jelas di memori otak gua saat beliau meninggal karena saat itu di rumah yang menemani hanya gua dan nyokap gua, sementara kakak dan abang gua belum pulang kerja. Bokap gua meninggal menjelang isya dan sebelum meninggal itu bokap gua sempat bilang "itu sudah ada yang turun untuk ngejemput", tapi karena gua masih kecil yang belum terlalu paham jika itu ialah tanda dan nyokap gua juga mungkin berusaha untuk tenang supaya gua ga sedih atau panik.

Ketika nyokap gua sholat maghrib, selang beberapa menit bokap gua bilang "belajar yang rajin ya nak", dan setelah itu beliau pamit untuk tidur. Gua yang saat itu masih kecil hanya sebatas tahu kalau bokap gua lagi tidur, tapi semuanya berubah setelah nyokap gua mau bangunin bokap. Saat itu tidak ada respon apa-apa dari bokap dan tubuh bokap gua seketika dingin dan kaku. Alhasil nyokap gua panik dan berusaha manggil pak Haji di samping rumah gua. Setelah di cek oleh pak Haji, seketika suara tangisan menghiasi rumah gua, tapi ini bukan tangisan bahagia melainkan tangisan kehilangan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar