16

Hai, 16!!

Apa kabar ?

Aku harap, kamu bahagia selalu, meskipun bukan sama aku. Hehe..

Dear 16..

Seseorang yang pernah menjadi bagian cerita di hidupku.

Kamu merupakan salah satu orang yang sangat berkesan dan tidak akan pernah tergantikan.

Sekarang aku tersadar, jika pilihanmu untuk mengakhiri semuanya merupakan pilihan yang terbaik. Karena jika kita masih tetap memaksakan untuk bersama. Mungkin sampai saat ini, itu akan menjadi hal yang sangat menyakitkan buat kita.

Dahulu, ketika kamu lebih memilih untuk meninggalkanku. Jujur, aku memang sangat membencimu. Terlebih, ketika aku tahu jika sudah ada seseorang yang menggantikan posisiku di hidupmu. Tetapi sekarang, justru aku sangat berterima kasih.

Iya, aku berterima kasih, karena ia sudah bisa menjagamu dan membuatmu bahagia, meskipun masih ada sedikit rasa yang tidak bisa diutarakan dan menyayat hatiku.

Dear 16..

Terima kasih atas semua ketulusan hatimu dalam menemaniku berproses.

Terima kasih telah membentukku menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Terima kasih telah mengajarkanku banyak hal.

Terima kasih telah selalu menyediakan pundak di saat aku lelah dan ingin menyerah.

Terima kasih telah selalu menyediakan telinga untuk mendengarkan setiap keluh-kesahku.

Terima kasih telah selalu mengulurkan tangan dan menggenggam tanganku dengan erat, agar aku bangkit kembali.

Tanpamu, mungkin aku tidak akan jadi aku seperti yang sekarang ini.

Terkadang, kita perlu menyapa masa lalu.

Iya, menyapa..

Menyapa bukan berarti harus kembali, melainkan menyapa hanya untuk sekedar mengucapkan terima kasih. Karena tanpa pelajaran dan pengalaman di masa lalu, kita tidak akan bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Semoga kamu selalu baik-baik saja di sana.

Mendo'akanmu merupakan salah satu cara terakhirku untuk menyayangimu.

Bahagia selalu. Aku selalu menyayangimu.

Salam rindu,

Dari aku,

Seseorang yang pernah menjadi bagian cerita masa lalu-mu.